Kepala Staf Kodim 1002/HST Hadiri Peringatan Hardiknas  

    Kepala Staf Kodim 1002/HST Hadiri Peringatan Hardiknas   
    Kepala Staf Kodim 1002/HST Hadiri Peringatan Hardiknas  

    BARABAI-Kepala Staf Kodim 1002/HST Mayor Arm Agus Sutisna mewakili Dandim mengahdiri acara peringatan Peringatan Hari Pendidikan Nasional tahun 2022 di Kabupaten Hulu Sungai Tengah.

    Puncak peringatan Hardiknas digelar di Lapangan Dwiwarna Barabai Jl. Perwira Barabai Kab. Hulu Sungai Tengah Kalimantan Selatan dengan inspektur upacara Bupati HST H. Aulia Oktafiandi, S.T, M.AppCom. Selasa (17/05).

    Dalam kesempatan tersebut Bupati HST H. Aulia Oktafiandi, S.T, M.AppCom membacakan Pidato Menteri Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi dalam peringatan Hardikans tanun 2002 yang isinya antara lain;

    Selama dua tahun terakhir, banyak sekali tantangan yang harus kita hadapi bersama, yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Bahkan, kita mungkin tidak pernah membayangkan bahwa kita semua dapat mengatasinya, Bukti bahwa kita jauh lebih tangguh dari semua tantangan, lebih berani dari rasa ragu dan tidak takut untuk mencoba. Kita tidak hanya mampu melewati, tetapi berdiri di garis depan untuk memimpin pemulihan dan kebangkitan.

    Berawal dari upaya untuk membantu para guru dan murid di masa pandemi, terbukti mampu mengurangi dampak hilangnya pembelajaran, kini Kurikulum Merdeka sudah diterapkan di lebih dari 140.000 satuan pendidikan di seluruh Indonesia, itu berarti bahwa ratusan ribu anak Indonesia sudah belajar dengan cara yang jauh lebih menyenangkan dan memerdekakan.

    Anak-anak kita juga tidak perlu lagi khawatir dengan tes kelulusan karena Asesmen Nasional yang sekarang kita gunakan tidak bertujuan untuk "menghukum" guru atau murid, tetapi sebagai bahan refleksi agar guru terus terdorong untuk belajar supaya kepala sekolah termotivasi untuk meningkatkan kualitas sekolahnya menjadi lebih inklusif dan bebas dari ancaman tiga dosa besar pendidikan.

    Semangat yang sama juga sudah kita dengar dari para seniman dan pelaku budaya, yang sekarang mulai bangkit lagi, mulai berkarya lagi dengan lebih merdeka itu semua berkat kegigihan kita untuk melahirkan terobosan dana abadi kebudayaan dan kanal budaya pertama di Indonesia dampaknya, sekarang tidak ada lagi batasan ruang dan dukungan untuk berekspresi, untuk terus menggerakkan pemajuan kebudayaan.

    Semua perubahan positif yang kita usung bersama ini tidak hanya dirasakan oleh para orang tua, guru, dan murid di Indonesia, tetapi sudah digaungkan sampai ke negara-negara lain melalui presidensi Indonesia di konferensi tingkat tinggi G20, Tahun ini kita membuktikan diri bahwa kita tidak lagi hanya menjadi pengikut, tetapi pemimpin dari gerakan pemulihan dunia.

    Para penggerak Merdeka Belajar di seluruh Indonesia yang saya banggakan langkah kita hari ini sudah semakin serentak, laju kita sudah semakin cepat namun, kita belum sampai di garis akhir Maka, tidak ada alasan untuk berhenti bergerak meski sejenak Kedepan, masih akan ada angin yang kencang dan ombak yang jauh lebih besar, serta rintangan yang jauh lebih tinggi. Dan kita akan terus memegang komando, memimpin pemulihan bersama, bergerak untuk Merdeka Belajar.

    Sementara itu Kepala Staf Kodim 1002/HST Mayor Arm Agus Sutisna usai mengikuti upacara Hardiknas, kepada penerangan Kodim 1002/HST menyampaikan dengan adanya Hari Pendidikan Nasional dapat memberi suri tauladan kepada para peserta didik dan seluruh lapisan masyarakat bahwa Pendidikan itu sangat penting demi kelangsungan bangsa dan negara, ”tutupnya.(pendim1002).

    HST
    Maskuri

    Maskuri

    Artikel Sebelumnya

    Upacara 17-an, Inspektur Upacara Bacakan...

    Artikel Berikutnya

    Satgas TMMD Ke-113 Kodim 1005/Barito Kuala...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    BINUS Learning Community Palembang Mengadakan Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) dengan Tema "Cara Mudah Menentukan Harga Jual Produk yang Tepat!"
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan
    Hendri Kampai: Negara Gagal Ketika Rakyat Ditekan dan Oligarki Diberi Hak Istimewa
    Hendri Kampai: Pemimpin Inlander Selalu Bergantung pada Asing

    Ikuti Kami